KOMPAS.com - Singapura kerap disebut sebagai “kuali lebur” atau melting pot dari beragam budaya. Kekayaan budaya dari beragam etnis yang tinggal di Singapura tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Hal tersebut membuat wisatawan dapat menikmati beragam spot, mulai dari budaya, sejarah, hingga kuliner di sana. Pengunjung pun dijamin tak akan bosan karena setiap kawasan menunjukkan warna budaya yang berbeda-beda.
Karena banyaknya destinasi dan aktivitas yang bisa dilakukan di Singapura, berkunjung ke negara ini satu kali saja tak akan cukup.
Namun, jika memiliki waktu terbatas, wisatawan dapat mengunjungi kawasan di Singapura yang terkenal dengan peninggalan sejarah dan peleburan beragam budaya, yakni Joo Chiat dan Katong serta Chinatown.
Apa saja yang dapat wisatawan temukan di Joo Chiat, Katong, dan Chinatown? Yuk, simak ulasan berikut.
Joo Chiat dan Katong
Distrik Joo Chiat yang lokasinya berdekatan dengan Katong merupakan gambaran ideal meleburnya berbagai komunitas multibudaya, mulai dari peranakan, Malaysia, Eurasia, China, hingga India.
Kawasan Joo Chiat dan Katong memiliki ciri khas yang menggambarkan identitasnya sebagai surga peranakan, seperti arsitektur dari era sebelum masa perang yang unik. Ciri khas lain dari kawasan ini adalah rumah toko dua lantai yang penuh warna dan rumah teras dengan hiasan motif yang kompleks berhias lantai keramik.
Adapun beberapa spot wisata yang terkenal di kawasan tersebut adalah Heritage Terrace Houses dan Shophouses di Koon Seng Road, Eurasian Heritage Center, Sri Senpaga Vinayagar Temple, serta Ernest Zacharevic Mural.
Heritage Terrace Houses merupakan kompleks rumah teras kuno peranakan Tionghoa yang dibangun pada 1920 di Koon Seng Road. Arsitektur rumah tersebut umumnya memadukan desain khas Eropa dan China.
Percampuran desain tersebut juga tampak pada motif dinding dan lantai yang simetris. Selain arsitekturnya yang cantik, rumah teras di kompleks itu juga dicat dengan warna-warna pastel yang mencolok bak pelangi.
Spot wisata lain yang menawarkan keindahan arsitektur adalah Sri Senpaga Vinayagar Temple. Di kuil agama Hindu ini, terdapat 32 patung yang melambangkan sosok Dewa Vinayagar yang dipahat pada empat pilar granit. Selama berada di sini, pengunjung dapat menikmati keindahan relief yang tak dimiliki kuil Vinayagar lainnya.
Selanjutnya, wisatawan juga dapat mengunjungi Eurasian Heritage Center. Spot ini merupakan tempat yang tepat untuk menelusuri sejarah dan budaya dari komunitas Eurasia di Singapura. Di sini, pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitas menarik, mulai dari mencicipi sajian khas Eurasia hingga mengikuti workshop tari tradisional Portugis.
Selain itu, wisatawan yang berkunjung ke Joo Chiat dan Katong juga dapat menikmati berbagai karya mural yang tersebar di berbagai lokasi. Salah satunya, mural karya Ernest Zacharevic berjudul “Jousting Painters” di Victoria Street, Joo Chiat.
Berbagai spot menarik di Joo Chiat-Katong bisa dinikmati secara mandiri. Namun, agar lebih terencana, Anda dapat mengambil paket wisata atau workshop privat dari jasa perjalanan di sana.
Sebagai contoh, tur Joo Chiat-Katong Food Walk yang diinisiasi oleh BetelBox.Lewat paket tur ini, Anda diajak untuk mencicipi lebih dari 30 hidangan tradisional yang populer di Singapura. Anda juga dapat mempelajari sejarah, budaya, serta gaya hidup orang Singapura melalui tur ini. Untuk informasi mengenai Joo Chiat-Katong Food Walk, Anda bisa klik tautan ini.
Tidak hanya itu, BetelBox juga menyediakan tur Kampung Geylang Serai Uncovered. Lewat paket tur ini, wisatawan akan diajak menelusuri Kampung Geylang yang merupakan jantung komunitas Melayu di Singapura dengan melewati jalan pintas dan taman tersembunyi.
Sepanjang rute tersebut, wisatawan bisa mencicipi makanan tradisional dan jajanan kaki lima yang populer.Untuk informasi mengenai Kampung Geylang Serai Uncovered, Anda bisa klik tautan ini.
Selama berada di Joo Chiat dan Katong, jangan lupa untuk mengunjungi spot restoran atau tempat makan yang asik. Salah satunya adalah toko kue Chin Mee Chin Confectionary yang berdiri sejak 1920 itu
Salah satu toko kue tertua di Singapura itu tetap mempertahankan interior ruangan dan properti bernuansa klasik, seperti penggunaan meja marmer, ubin antik bermosaik putih biru, kursi kayu, serta kipas di langit-langit. Dengan demikian, pengunjung akan merasakan nostalgia berkunjung ke kedai lama yang dapat bertahan di era modern.
Selama berada Chin Mee Chin Confectionary, pengunjung dapat memesan beragam kudapan legendaris, seperti Kaya Toast seharga 2,2 dollar Singapura, Kaya Toast Set seharga 4,9 dollar Singapura, serta Luncheon Meat Bun seharga 2,0 dollar Singapura.
Tak hanya itu, wisatawan juga dapat berkunjung ke Joo Chiat dan Katong dapat mampir ke Sinpopo Restaurant.Di sini, wisatawan dapat menyicipi hidangan lokal peranakan tradisional yang dipadukan dengan cita rasa baru dan kekinian.
Wisatawan dapat menikmati hidangan lezat yang sudah terkenal, seperti Nasi Lemak, Crab Bee Hoon, serta Har Jeong Kai Wings.Selain makanan berat, Sinpopo Restaurant juga menyediakan berbagai kue lezat, seperti Pink coconut Cake, Gula Melaka Cake, Pulut Hitam Cake, serta Pandan Kaya Cake.
Sementara itu, akomodasi yang kerap digunakan wisatan untuk menginap di kawasan Joo Chiat-Katong adalah Betel Box Hostel, Village Hotel Katong, serta Grand Mercure Roxy.
Chinatown
Wisata sejarah dan budaya di Singapura juga bisa dilakukan di Chinatown. Dulunya, kawasan ini merupakan tempat tinggal dan pusat aktivitas para imigran Tiongkok di Singapura. Seiring berjalannya waktu, Chinatown berkembang menjadi kawasan hip yang memadukan nuansa kuno dan modern.
Beberapa spot wisata yang terkenal di kawasan tersebut adalah Buddha Tooth Relic Temple and Museum, Chinatown Murals, Sri Mariamman Temple, serta Chinese Theatre Circle.
Buddha Tooth Relic Temple and Museum merupakan tempat beribadah yang megah sekaligus menjadi pusat kearifan dan peninggalan agama Buddha.Kuil umat Buddha bergaya Dinasti Tang Tiongkok yang dibangun pada 2007 ini memiliki artefak Relik Gigi Buddha (Buddha Tooth Relic).
Artefak tersebut tersimpan dalam sebuah stupa raksasa seberat 3,5 ton dan terbuat dari 320 kilogram (kg) emas. Sebanyak 234 kg di antaranya merupakan sumbangan dari umat Buddha di Singapura.
Usai menelusuri kuil Buddha itu, wisatawan dapat melanjutkan perjalanannya ke Sri Mariamman Temple yang merupakan kuil umat Hindu tertua di Singapura. Sri Mariamman Temple memiliki lima tingkatan yang dihuni oleh patung dewa, binatang mitologi India, serta binatang lain. Ornamen dan detail pada struktur kuil yang tampak rumit menjadi ciri khas dari Sri Mariamman Temple.
Spot wisata selanjutnya adalah Chinatown Murals yang tersebar di berbagai sudut jalan Chinatown. Pengunjung dapat menyusuri berbagai mural ikonis yang tersebar di berbagai titik. Sebut saja, Letter Writer karya Yip Yew Chong di 4 North Bridge Centre dan Botanical Mural karya Ripple Root di 7 Clan Café. Di lokasi-lokasi itu, kamu bisa juga bisa mencicipi berbagai kuliner menggugah selera.
Mengunjungi Chinatown tidak lengkap tanpa mampir ke Chinese Theatre Circle. Chinese Theatre Circle merupakan organisasi nirlaba yang melestarikan kesenian opera China di Chinatown. Organisasi ini memiliki berbagai acara untuk wisatawan, mulai dari makan malam hingga pengenalan elemen-elemen dalam pertunjukan opera China.
Selain mengunjungi berbagai spot tersebut, wisatawan juga dapat menikmati sajian kuliner yang terkenal di Chinatown. Pasalnya, kawasan ini memang memiliki spot kuliner yang sudah dikenal oleh wisatawan. Sebut saja Chinatown Complex Food Center, Lime-House, serta Tai Thong Bakery.
Chinatown Complex Food Center merupakan pusat jajanan terbesar karena menyediakan lebih dari 260 kedai makanan. Di sini, wisatawan dapat menikmati hidangan tradisional lokal dan modern dengan menu bervariasi serta harga terjangkau. Misalnya, kepiting cabai (chili crab) atau lada hitam, sate, kue wortel (carrot cake), nasi ayam, dim sum, lor mee, dan mie udang.
Selanjutnya, wisatawan juga dapat mampir ke Lime-House yang mengusung konsep “Karibia” dan “liming” atau bergaul dengan teman-teman. Restoran ini menyediakan berbagai menu lezat hidangan tradisional Karibia dengan sentuhan Asia dan berbagai koleksi rum. Beberapa menu yang tersedia di restoran ini adalah kari kambing yang dibanderol seharga 32 dollar Singapura serta ikan air tawar panggang yang dibanderol dengan harga 20 dollar Singapura.
Bagi penyuka panganan kue atau roti, Anda bisa mengunjungi Tai Thong Cake Shop yang dikenal sebagai toko kue tradisional bergaya kanton sejak 1950.Toko ini masih mempertahankan pembuatan kue tradisional dengan menggunakan tangan guna mempertahankan citra rasa legendaris.
Di sana, pengunjung bisa menemukan berbagai jenis kue yang sudah langka, seperti kue pernikahan tradisional, kue dengan isian pasta biji teratai, pasta kacang, snack, serta makanan ringan vegetarian. Adapun harga makanan di sini dihargai mulai dari 1,80 dollar Singapura.
Jika menggemari makanan vegetarian atau plant-based meat, wisatawan dapat mampir ke kedai Love Handle di Ann Siang Hill.Kedai ini menawarkan berbagai macam sajian vegetarian yang lezat. Di sini, wisatawan dapat memesan menu vegetarian berbasis daging nabati, mulai dari burger, sandwich pastrami, bakso, sosis, rendang, hingga fried chicken.
Selain makanan berbasis nabati, wisatwan juga dapat menikmati produk olahan nabati bebas susu, mulai dari mentega hingga keju. Sebagai gambaran, menu Pulled Rendang Burger di banderol dengan harga 19 dollar Singapura.
Selain itu, bila ingin menikmati sajian di salah satu restoran terbaik di China Town, wisatawan dapat mengunjungi Burnt Ends. Burnt Ends merupakan restoran barbekyu modern yang menyajikan barbekyu Australia modern dan butik anggur serta minuman beralkohol dalam suasana santai dan menyenangkan.
Burnt Ends menjadi salah satu restoran yang memegang penghargaan bintang satu dari Michelin sejak 2018. Sebagai informasi, Bintang Michelin merupakan penghargaan yang diberikan untuk masakan yang luar biasa.
Saat ini, Burnt Ends menempati peringkat 41 pada daftar San Pellegrino Asia’s 50 Best Restaurants List 2022. Restoran ini memiliki berbagai menu andalan, seperti Smoked Quail Egg and Caviar, Burnt End’s Sourdough, Beef Marmalade and House Pickle, Butterhead Lettuce, Shallots and Vinaigrette, serta Leek, Hazlenut and Black Truffle.
Selain dapat mengunjungi berbagai spot di Chinatown secara mandiri, Anda juga dapat menggunakan jasa pihak ketiga untuk dapat menikmati sejumlah paket wisata. Salah satunya adalah paket tur Nostalgic Chinatown.
Melalui tur tersebut, wisatawan diajak berkeliling kawasan Pecinan dan Desa Bugis menggunakan becak (trishaw). Perjalanan dimulai dari Albert Mall Trishaw Park lalu berakhir di Chinatown Heritage Centre.
Wisatawan akan melihat berbagai spot menarik sepanjang tur, mulai dari melintasi Sri Mariamman Temple hingga melintasi masjid yang berdampingan dengan kuil Kong Hu Cu. Sepanjang perjalanan, wisatawan juga dapat mencicipi dan membeli kudapan di sepanjang jalur tur di Chinatown. Adapun biaya untuk mengikuti tur ini sebesar 49 dollar Singapura.Untuk informasi mengenai Kampung Geylang Serai Uncovered, Anda bisa klik tautan ini.
Untuk menginap, Chinatown memiliki beberapa akomodasi yang kerap digunakan wisatawan, seperti Hotel 1929, Inn at Temple Street, Naumi Liora, Porcelain Hotel.
Itulah daftar aktivitas seru yang bisa dilakukan wisatawan selama mengunjungi Joo Chiat, Katong, dan Chinatown.Kawasan tersebut menawarkan wisata budaya, sejarah, serta kuliner yang membuat wisatawan tidak cukup untuk mengunjunginya sekali saja. Jadi, tunggu apa lagi, hidupkan kembali impianmu ke Singapura. Rencanakan liburanmu sekarang!#SingapoReimagine #VisitSingapore.